Universitas Mercu Buana Raih Penghargaan atas Implementasi SPMI Tipologi 1 dari LLDikti Wilayah III

Universitas Mercu Buana (UMB) kembali mencatatkan pencapaian luar biasa di bidang pendidikan tinggi. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, UMB menerima penghargaan sebagai Perguruan Tinggi dengan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tipologi 1. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen UMB dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi sesuai standar nasional.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., kepada Rektor UMB, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., dalam acara yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024, di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Dr. Ir. Tin Budi Utami, M.T., dan Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal Fauzi Nur Iman, S.Kom., M.Kom.

Tipologi SPMI merupakan pemetaan komprehensif yang dilakukan oleh LLDikti Wilayah III melalui fasilitator wilayah (FASWIL) untuk menilai penerapan sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi. Dalam Buku Pola Pembinaan SPMI yang diterbitkan oleh LLDikti Wilayah III, Tipologi 1 menjadi acuan tertinggi bagi perguruan tinggi dalam memastikan keberlanjutan mutu pendidikan. 

Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Universitas Mercu Buana untuk terus berinovasi dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal yang adaptif terhadap tantangan zaman. Dengan tetap menjunjung prinsip continuous improvement. Pengakuan sebagai Perguruan Tinggi Tipologi 1 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UMB, tetapi juga menjadi tanggung jawab besar untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia.

Sharing Session Digitalisasi Dokumen dalam SPMI bersama Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana mengadakan sharing session bertema “Digitalisasi Dokumen dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal” yang berlangsung pada hari Sabtu, 18 Mei 2024, di ruang rapat Gedung E106. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh staf tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang digitalisasi dokumen dalam sistem penjaminan mutu dan layanan akademik. Pembicara utama dalam acara ini adalah Kepala Bagian Penjaminan Mutu Program Studi, Lusiana Oktavianingrum, S.Ikom dan Kepala Bagian Pangkalan Data Perguruan Tinggi, Rusti Mentari S.Kom.

Kegiatan sharing session dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Nurul Hidayah, M.Si., yang menyampaikan pentingnya digitalisasi dokumen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem penjaminan mutu di lingkungan fakultas. 

Lusiana Oktavianingrum, S.Ikom., sebagai pembicara, memaparkan berbagai aspek terkait digitalisasi dokumen dalam SPMI. Lusiana menjelaskan bahwa digitalisasi dokumen merupakan langkah penting dalam sistem penjaminan mutu dan layanan akademik serta untuk menjawab tantangan kebutuhan data yang semakin cepat serta dibutuhkan secara online. Lusiana juga menekankan bahwa digitalisasi dokumen sejalan dengan upaya peningkatan mutu melalui SPMI, dimana setiap dokumen yang dihasilkan, diolah, dan disimpan harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Rusti Mentari S.Kom.,  pada pemaparannya menjelaskan tentang pelaporan akademik pada laman PDDIKTI. Menurutnya, “Laman PDDIKTI adalah platform yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memantau data dan perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Kita harus menyiapkan data dengan baik, sehingga proses pelaporan akademik dapat dilakukan secara lebih efisien, mengurangi risiko kesalahan data, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” 

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Staf tata usaha yang hadir diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait implementasi digitalisasi dokumen di unit masing-masing. Sesi ini berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan seputar teknik digitalisasi, perangkat lunak yang digunakan, serta tantangan yang dihadapi dalam proses digitalisasi.

Dengan adanya sharing session ini, diharapkan staf tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai digitalisasi dokumen dan siap mengintegrasikannya dalam sistem penjaminan mutu dan layanan akademik demi peningkatan kualitas dan efisiensi kerja.

Workshop Manajemen Risiko di Universitas Mercu Buana

Biro Penjaminan Mutu Internal Universitas Mercu Buana menyelenggarakan workshop bertajuk Manajemen Risiko yang bertempat di Auditorium Prof. Harun Zain, pada hari Senin, 12 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pejabat struktural universitas, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam manajemen risiko berdasarkan standar ISO 31000:2018 serta implementasinya yang berkaitan pada SPMI dan SPME.

Workshop Manajemen Risiko ini dibuka oleh Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng, yang dalam sambutannya berkata “Manajemen risiko adalah bagian integral dari upaya kita untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Mercu Buana. Dengan memahami dan menerapkan manajemen risiko, kita dapat meminimalkan potensi ancaman dan memaksimalkan peluang”.

Sambutan kedua disampaikan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Ir. Tin Budi Utami, M.T. Beliau mengungkapkan “Manajemen risiko yang efektif membantu kita dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang mungkin menghambat pencapaian tujuan mutu pendidikan. Hal ini juga mendukung implementasi SPMI dan SPME secara menyeluruh”.

Materi utama workshop disampaikan oleh Kepala Bagian Penjaminan Mutu Institusi dari Biro Penjaminan Mutu Internal, Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn., dengan moderator acara Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal, Fauzi Nur Iman, S.Kom., M.Kom. Dalam paparannya, Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn., menjelaskan secara mendalam mengenai pentingnya manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2018.

Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn., juga menjelaskan keterkaitan antara manajemen risiko dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Menurutnya, manajemen risiko adalah elemen penting yang harus terintegrasi dalam SPMI dan SPME untuk mencapai mutu pendidikan yang optimal.

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Fauzi Nur Iman, S.Kom., M.Kom. Pejabat struktural yang hadir aktif berpartisipasi dalam sesi ini, mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi manajemen risiko di lingkungan universitas.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan seluruh pejabat struktural Universitas Mercu Buana memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen risiko dan siap mengintegrasikannya dengan sistem penjaminan mutu untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pendidikan di universitas.

Rapat Koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu dengan Gugus Mutu

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) bersama dengan Biro Penjaminan Mutu Internal (BPMI) dan Biro Penjaminan Mutu Eksternal (BPME) melaksanakan rapat koordinasi dengan Gugus Mutu yang bertempat di Ruang Rapat Rektorat pada hari Kamis, 14 Desember 2023 . Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu Universitas Mercu Buana, gugus mutu memiliki peranan penting. Gugus mutu Universitas Mercu Buana, memiliki tanggung jawab dalam memantau, mengevaluasi, dan meningkatkan mutu pada bagian yang merupakan lingkup kerjanya.

Lembaga Penjaminan Mutu di Universitas Mercu Buana bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu. untuk melaksanakan tugas tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu perlu bersinergi dengan Gugus Mutu, agar pelaksanaan mutu di universitas mercu buana dapat berjalan dengan baik.

Rapat koordinasi dipimpin oleh Dr. Ir. Tin Budi Utami, M.T, selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Mercu Buana. Dalam pembukannya menjelaskan bahwa SPMI dan SPME adalah sistem yang dirancang untuk menjamin mutu pendidikan secara internal dan eksternal di setiap institusi pendidikan. Posisi Lembaga Penjaminan Mutu, Biro Penjaminan Mutu Internal, Biro Penjaminan Mutu Eksternal dan Gugus Mutu harus melakukan sinergi untuk dapat mendukung pelaksanaan mutu tersebut.

Rapat koordinasi rutin antara gugus mutu dan LPM membahas perkembangan, permasalahan, dan rencana tindak lanjut terkait mutu yang berjalan di Universitas Mercu Buana. Pelaporan berkala dan dokumentasi seluruh proses evaluasi dan peningkatan mutu juga menjadi bagian penting dari kegiatan koordinasi ini.

Dengan adanya koordinasi yang efektif antara Gugus Mutu, LPM, BPMI, dan BPME, diharapkan institusi pendidikan dapat mencapai standar mutu yang diharapkan dan terus meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa dan dosen, tetapi juga meningkatkan reputasi institusi di mata publik dan dunia internasional.

 

Sosialisasi SPMI dan SPME kepada Pejabat Struktural

Biro Penjaminan Mutu Internal (BPMI) Universitas Mercu Buana menggelar kegiatan Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) kepada seluruh pejabat struktural di ruang Auditorium Prof. Harun Zain. Acara ini dilaksanakan pada Kamis, 2 November 2023 serta dihadiri oleh seluruh pejabat struktural Universitas Mercu Buana. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan SPMI, SPME serta membahas tentang Permendibudristek No. 53 Tahun 2023 yang baru diluncurkan.

Wakil Rektor Sumber Daya Universitas Mercu Buana, Rizki Briandana, Ph.D, dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai SPMI bagi seluruh pejabat struktural. “Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh pejabat memahami dan mampu mengimplementasikan SPMI secara efektif”.

Dr. Ir. Tin Budi Utami, M.T, selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Mercu Buana, menjelaskan bahwa SPMI adalah sistem yang dirancang untuk menjamin mutu pendidikan secara internal di setiap institusi pendidikan. “Dengan SPMI, kita bisa melakukan evaluasi secara berkala dan terus menerus untuk memastikan bahwa standar mutu pendidikan kita terpenuhi,” kata Dr. Ir. Tin Budi Utami ,M.T.

Pada sesi materi pertama dengan tema Implementasi SPMI untuk meningkatkan budaya mutu dibawakan oleh Dr. Ir. Desiana Vidayanti, M.T. Dalam presentasinya, Dr. Ir. Desiana Vidayanti, M.T, memaparkan komponen-komponen utama SPMI yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu. Kemudian dilanjutkan dengan materi terkait Permendibudristek No. 53 Tahun 2023.

Sesi berikutnya dalam kegiatan sosialisasi ini adalah tentang SPME dan kesesuaiannya dengan Standar. Materi ini dibawakan oleh Dr. Rina Astini, M.M.  Pada materi ini memberikan gambaran rinci terkait korelasi SPME dan Standar.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh pejabat struktural Universitas Mercu Buana memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai SPMI, SPME serta siap mengimplementasikan Permendibudristek No. 53 Tahun 2023 demi peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

UMB Jadi Role Model Pelaksanaan SPMI

Status Akreditasi Unggul yang disandang Universitas Mercu Buana (UMB) menarik perhatian Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Riau untuk dijadikan role model dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Status Akreditas menjadi penanda mutu sebuah perguruan tinggi di Indonesia.

Tim Poltekkes Kemenkes Riau yang dipimpin Wakil Direktur I, Alkausyari Azizi, SKM., M.Kes., berkunjung ke kampus UMB pada Selasa (13/9) untuk mempelajari pelaksanaan SPMI di UMB sehingga memperoleh Akreditas Unggul dari BAN-PT.

Kepada tamunya, Dr. Tine Yuliantini, M.M. (Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal UMB) menjelaskan struktur organisasi serta tata kelola di bidang penjaminan mutu dan pelaksanaan audit mutu internal maupun eksternal di UMB.

“Audit mutu internal dapat berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan dalam melaksanakan siklus PPEPP khususnya pada tahap evaluasi yang dilaksanakan di lingkungan UMB,” jelas Tine.

Alkausyari mengaku pihaknya sangat antusias mendengarkan paparan dari Dr. Tine Yuliantini, M.M., mengenai pelaksanaan SPMI di UMB.

“Untuk itu kami perlu belajar dari UMB untuk dapat menerapkan pelaksanaan SPMI di kampus kami.” Acara tersebut diakhiri dengan saling bertukar cenderamata dan foto bersama.

Sharing Session Audit Kurikulum Universitas Mercu Buana

Biro Penjaminan Mutu Internal, Direktorat Penjaminan Mutu Universitas Mercu Buana menyelenggarakan Sharing Session Audit Kurikulum. Sharing session kali Ini membahas tentang : Audit Dokumen, Audit Lapangan, Audit Kurikulum, Prinsip pelaporan AMI dan penyusunan Rencana Tindak Lanjut yang di standarkan Universitas dan mengacu pada peraturan perundang-undangan Pendidikan Tinggi, bertempat di Ruang Rapat C-203 Universitas Mercu Buana Kamis, 18/8/2022.
Hadir dalam acara tersebut Rizki Briandana, PhD., (Direktur Akademik dan Kemahasiswaan), Dr. Tine Yuliantini serta menghadirkan narasumber : Prof. Dr. Ir. Chandrasa Soekardi, DEA., Dr. Rina Yuliastuty Asmara, MM., Ak., CA., CSRS.,
Lebih lanjut Dr. Tine menyampaikan sharing session ini bertujuan untuk peningkatan penguatan kapasitas dan kapabilitas auditor internal dan evaluasi pelaksanaan AMI 2021/2022 yang lalu, dimana dalam pelaporan hasil audit sudah terkumpul seratus persen dan dengan kinerja yang sangat memuaskan. Sharing session ini dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui kualitas mutu dan sasaran Mutu Pendidikan Tinggi Dalam Mengukur Tingkat Kelayakan Direktorat/UPPS dan Program Studi dalam pengimplementasian SN-Dikti yang dapat dilaksanakan dengan baik.
Sedangkan Rizki Briandana, PhD. Dalam sambutannya terkait khusus untuk pelaksanaan kurikulum di UMB memang harus senantiasa tanggap terhadap perubahan-perubahan yang sangat dinamis begitu juga dengan peraturan-peraturan perundang-undangan tentang tata kelola pergurian tinggi dan implementasi SN DIKTI. Universitas Mercu Buana telah melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020. Program yang terkait dengan kurikulum berikutnya yang juga merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu kurikulum berdasarkan Metode project based learning atau studi kasus yang diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi hal ini dapat di implementasikan di UMB. (Humas)